Posted in Donghae, Fan Fiction, Kang Hamun, Lee Donghae, One Shot, Super Junior

She Got My Back

Hello guys! How are you? Are you still here? Hahahaha
Aku kangen HaeMun couple abis baca-baca FF dulu, makanya mau bikin lagi.
Uda lama ga nulis, jadi agak beginilah. Seadanya banget.
Nulis ff singkat gini aja sampai 4 hari hahaha
Tapi, hope you enjoy yaa.
Kommen-kommen boleh banget looh. Sekalian ngobrol-ngobrol.

Start

Aku rindu dengan Donghae oppa. Tapi dia masih sangat sibuk dengan Super Show. Setelah dari Indonesia, ia langsung pergi ke Macau. Jadi, aku hanya bisa memandangnya di video fancam yang direkam para ELF untuk mengurangi rindu.

Tidak ada satu video pun yang terlewatkan. Sampai akhirnya aku menonton video yang membuat hatiku sangat sedih. Video itu menunjukan Donghae oppa yang sedang berputar dalam tariannya, namun tiba-tiba ia terduduk dengan raut wajah yang kesakitan. Aku jadi ingat, beberapa waktu terakhir saat menghabiskan waktu dengan Donghae oppa, ia cukup sering mengatakan kalau punggungnya sakit. Pacar macam apa aku? Aku hanya mengira itu keram otot biasa.

Air mataku mengalir. Tanpa ku sadari, aku sudah mengambil paspor dan benda-benda penting lainnya untuk ku bawa ke bandara. Aku bahkan baru ingat untuk mengabari manajerku setelah tiba di Macau.

Mati aku.

Biarlah aku dimarahi. Donghae oppa paling penting.

*****

“Akh,” aku berteriak kesakitan setelah dokter menyentuh punggungku. Hasil rontgen menunjukan kalau tulang punggungku sedikit bergeser. Aku menghela nafas panjang. Aku kecewa pada diriku yang tidak bisa menjaga tubuh sendiri.

Baru saja aku membuka pintu untuk keluar dari ruang dokter, tiba-tiba ada seseorang yang memelukku. Kehangatan yang aku kenal dan aku butuhkan terutama dimomen seperti ini.

“Hamun ah…. Kau disini,” gumamku menyatakan kelegaan. Lega karena hadirnya saat aku lemah seperti sekarang. Aku tak pernah heran dengan kehadirannya yang tanpa kabar. Dia selalu ada untuk aku, tak peduli meski jarak dan waktu memisahkan. Selalu menempatkan aku pada prioritas utamanya. Selalu berusaha untuk menyelipkan namaku di tengah kepenatan jadwalnya. She always got my back.

Aku membalas pelukannya. “Padahal aku sengaja tak mengabarimu agar kau tak khawatir. Mianhe,” kataku ketika isak tangisnya mulai kudengar.

“Mianhe, aku harusnya memaksamu pergi ke dokter setelah beberapa hari lalu oppa mengeluhkan punggungmu yang sakit. Mianhe, aku sangat tidak berguna,” ujar Hamun sambil mengusap air matanya.

Aku melepaskan pelukan kami dan menatapnnya kesal. Pura-pura tentunya. “Kalau kau mengatakan hal seperti itu lagi, aku akan mengantarmu ke bandara sekarang juga.”

Hamun menghapus air matanya dan membuat gerakan meresleting mulutnya. “Mianhe, aku akan berhenti berkata seperti itu. Izinkan aku bersama oppa lebih lama.”

Senyumku mengembang. Keberadaannya bahkan membuat aku lupa dengan rasa sakitku. “Tapi sebelumnya, apa kau sudah mengabari manajermu kalau kau ke sini? Aku tak mau kau menimbulkan kegemparan lagi seperti waktu yang lalu.”

Hamun tertawa kecil dan mengangguk, “Sudah oppa, tenang saja.”

Hamun pernah pergi ke Jepang begitu saja tanpa mengabari siapa pun. Hanya karena aku bilang padanya kalau aku mengalami demam cukup tinggi sebelum konser. Ia sangat khawatir sampai lupa untuk memberitahu manajer dan eonnidulnya.

“Ah, eonnidulmu sudah tahu?”

Hamun membelalakan matanya. Hamun pasti lupa. Padahal dimarahi eonnidulnya jauh lebih mengerikan. Memikirkan suara mereka yang bersahutan memarahi Hamun…. Aku jadi ngeri.

“Oppa…. Aku takut,” rengeknya sambil menarik lengan bajuku.

Aku mengacak rambutnya gemas. “Ahahaha, tenang sayang. Kita punya pawangnya leadermu. Kalau Hyejin bisa tenang, kemungkinan Hyunah, Minah, dan Jihyo juga bisa mereda.”

*****

“Apa Hamunku ada di sana?!” tanya Hyejin begitu ia menerima telepon dari Kyuhyun. Bisa dibilang, Hyejin berteriak. Kyuhyun sampai menjauhkan smartphonenya dari telinga. Aku menahan tawaku saat melihat Hamun yang sudah menatap ngeri Kyuhyun.

“Yaaa, bisa kecilkan suaramu? Hamun sudah aku marahi karena tidak izin padamu. Jadi, kau tenang ya. Bisa?” kata Kyuhyun, walaupun ia tak pernah marah pada Hamun. Kyuhyun mengatakan itu karena ia selalu tahu apa yang ingin Hyejin dengar.

“Bagus kalau kau sudah memarahinya. Ingatkan Hamun kalau aku akan tetap memarahinya begitu ia sampai di dorm. But anyway, Hamunku aman?” tanya Hyejin.

“Ne, jangan khawatir sayangku. Hamun aman di sini dengan kekasihnya. Nanti akan aku sampaikan pesanmu. Begitu tiba di hotel, Hamun langsung sibuk menyiapkan obat dan mengompres punggung Donghae hyung,” jelas Kyuhyun panjang lebar.

Kyuhyun mendengar Hyejin menghela nafas menunjukan kelegaannya. “Sudah kuduga dia akan langsung ke sana begitu melihat berita tentang Donghae oppa.”

“Tapi sesungguhnya, aku bersyukur Hamun ke sini. Kau tahu ‘kan, hanya Hamun yang bisa membujuk Donghae hyung untuk tidak tampil di konser besok. Bye Hyejin ah, kami mau rapat sebentar ya. Aku telepon lagi nanti,” ucap Kyuhyun mengakhiri telepon itu.

*****

“Jadi, sebaiknya besok kau istirahat saja ya Donghae,” ujar Leeteuk memulai rapat genting malam itu.

“Ne, aku tidak mau kau makin kesakitan,” tambah Eunhyuk.

“Tidak mungkin. Banyak ELF yang sudah beli tiketnya akan kecewa. Aku tidak bisa mengecewakan mereka,” balas Donghae.

“Kau ingin punggungmu sakit lebih parah dan malah tidak bisa ikut SS di negara lain?” tanya Siwon menatap Donghae serius.

Donghae hendak membantah tapi Kyuhyun memotongnya. “Hamun ah, bujuk pacarmu ini ya. Aku tahu, kalau kami yang bilang ia pasti tak mau dengar. Mari kita istirahat,” ucapnya.

Satu persatu member SJ meninggalkan ruangan itu. Hanya Hamun dan Donghae bersama. Donghae menatap Hamun penuh harap namun wanita itu hanya bisa menghela nafas. “Aku setuju dengan oppadul. Oppa juga coba lihat tweet di Twitter. Banyak ELF bisa mengerti kondisimu bahkan mereka yang meminta oppa untuk istirahat saja besok,” jelas Hamun.

“Apa tidak bisa diusahakan?” tanya Donghae. Hamun menggeleng dan memberikan tatapan yang serius. Tanda bahwa ia tak ingin didebat lagi.

Donghae tersenyum lirih. “Baiklah Hamun sayang. Kalau begitu kita besok nonton SS bersama ya. Sekarang kau tidur ya. Pasti capek juga setiba di sini kau langsung ke rumah sakit. Aku antar ke kamarmu ya,” ujar Donghae.

*****

Aku sudah berusaha untuk tidur dari tadi. Aku mengantuk, badanku lelah dan kesakitan, namun mataku menolak untuk menutup padahal kini sudah jam empat pagi.

Tanpa kusadari, kini aku sudah berjalan menuju kamar hotel Hamun yang ada di lantai 3. Aku sempat ragu karena takut menganggu tidurnya. Tapi ternyata, hanya dengan sekali ketuk, Hamun langsung membuka pintu kamarnya.

“Oppa/Hamun tidak tidur?” tanya kami bersamaan.

Aku tertawa, mengagumi kekompakan kami. “Aku sudah coba, tapi tidak bisa. Boleh masuk?” tanyaku.

“Tentu saja sayang. Oppa duduk dulu ya, aku buatkan coklat hangat supaya bisa lebih tenang,” ujar Hamun.

Aku masuk ke kamar Hamun dan melihat laptopnya menyala di kasur. Di sekitar laptopnya juga berhamburan kertas-kertas yang banyak coretan dan gambar. Aku duduk di atas kasur lalu mengambil salah satu kertasnya dan membaca tulisan Hamun, ‘Cara efektif mengurangi rasa sakit akibat tulang bergeser’, ‘Cara memijat yang benar dan aman’, ‘Apakah aman tetap menari saat tulang punggung bermasalah?’, dan masih banyak lagi.

Kertas yang kupegang langsung Hamun tarik ketika ia datang. “Aaaa, oppa, ani… Eh… I-ini bukan apa-apa,” elak Hamun. Ia tahu kalau aku sudah membaca semua coretannya. Ia dengan segera mengambil dan merapikan kertas lain yang masih berhamburan. Ia juga langsung menutup laptopnya. Sepertinya ia tidak ingin aku tahu info apa yang sedang ia browsing sekarang.

Oh girl, i know you so well. No use to hide it from me. I know you were finding a way to help me so I can perform in tonight concert.

“Oppa… Tidak perlu ikut konsernya. Oke?”

Aku tersenyum gembira dan menarik Hamun duduk di pangkuanku. “Kau tidak tidur karena mencari semua informasi ini untukku?”

Hamun membelai pipiku. “Oppa tampak sangat sedih saat oppadeul melarangmu tampil nanti. Aku jadi sedih juga, makanya aku coba cari cara agar kau bisa tampil walau hanya sebentar,” katanya.

Can someone tell me how to handle her cuteness? I can’t resist myself.. But I should! Argh..

Aku menciumnya. Cukup lama. Semoga Hamun menyadari betapa besar rasa syukurku memiliki kekasih sepertinya.

“Apa yang bisa aku lakukan untuk membalas semua kebaikanmu ini?” tanyaku.

“Sekarang oppa harus coba tidur ya. Aku temani. Kalau nanti sore rasa sakit di punggung oppa berkurang, mari kita coba. Aku akan menemanimu selama konser,” kata Hamun.

Aku mencoba memejamkan mataku. Ia ingin aku tidur duluan. Hati dan pikiranku menjadi sangat tenang mendengar nyanyian tidur Hamun. Tangan Hamun yang mengelus lembut kepalaku membuatku lelap.

*****

Donghae tersenyum saat melihat Hamun sedang memberikan briefing pada tim medis SS8 Macau ini tentang kondisi punggung Donghae. Hamun terlihat sangat sibuk membagikan lembaran-lembaran yang berisi tentang berbagai metode treatment.

“Aku tadi sudah konsultasi langsung dengan fisioterapis tulang. Mereka juga sudah mengajarkanku cara memijat dan mengompres yang tepat. Jadi, nanti aku juga akan standby di backstage,” kata Hamun.

Setelah itu, Donghae melihat beberapa coordi noona membawa beberapa baju baru dan meletakkannya di gantungan baju milik Donghae. “Untuk apa?” tanya Donghae ketika stylistnya itu lewat di sampingnya.

“Kata Hamun, tanganmu tidak boleh terlalu sering terangkat. Jadi ia minta tolong agar semua kostummu diganti dengan yang bisa dibuka dari depan,” jelasnya. Stylist itu mendorong gantungan baju tadi pada Hamun. Hamun memeriksa dengan serius semua kostum Donghae yang ada.

Donghae menggelengkan kepalanya. Ia tak habis pikir dengan usaha Hamun untuk membantunya. Ia makin kagum dengan kekasihnya itu.

“Apa kau tahu kalau Hamun tadi pagi bersusah payah membujuk kami untuk memperbolehkan dirimu tampil?” tanya Eunhyuk. Ia sedari tadi menangkap basah Donghae sedang mengamati Hamun.

“Serius? Aku kira kalian mengizinkanku tampil karena aku janji akan tampil sebentar saja,” jawabnya.

“Kalau bukan karena Hamun, kami akan tetap melarangmu meskipun kau hanya ingin tampil sebentar,” sahut Kyuhyun.

“Jadi, jangan buat usaha Hamun ini sia-sia. Jangan paksakan diri. Kalau kau makin sakit setelah semua usaha Hamun ini, dia justru akan sedih dan menyalahkan dirinya,” kini Siwon yang berbicara.

“Arraseo, aku akan sangat berhati-hati,”

*****

Konser pun dimulai. Hamun benar-benar bekerja keras. Setiap aku turun dari panggung, ia sudah ada dan dengan sigap langsung memberikanku minum lalu mengompres punggungku.

“Apa oppa baik-baik saja?” tanya Hamun memastikan sambil masih mengompres tubuhku. Aku tak bisa melihatnya yang ada di belakangku, tapi aku bisa membayangkan wajahnya yang sangat serius sekarang.

“Ne, sayang. Aku baik-baik saja. Aku menari dengan sangat hati-hati,” kataku.

“Oh iya, mana stylist oppa ya? Kok belum muncul juga?” gumam Hamun yang langsung pergi mencari coordi noona. Tak lama kemudian, ia langsung kembali padaku sambil membawa baju yang harus aku pakai setelah ini.

“Oppa pegang ini ya,” ucapnya memberikan kostumku dengan buru-buru. Ia langsung membuka satu persatu kancing kemejaku sekarang. “Eonni harus membantu Leeteuk oppa. Wardrobe malfunction. Ia akan segera menyusul,” jelas Hamun sebelum aku sempat bertanya. Seakan ia sudah sangat tahu aku akan memberikan pertanyaan itu.

“Oppa jangan khawatir, okay? Aku cukup pintar tentang ini karena sering mengamati stylist Super Girl.”

Hamun ah, aku tak merasa khawatir sedikit pun. Aku percaya pada kemampuan belajarmu.

Aku tak bisa menahan senyumku saat Hamun dengan cekatan membuka dan memasang kostumku. Saking seriusnya dia, aku sampai mengganggunya, “Hamun ah, kau tak tergoda melihat badanku ini?” tanyaku.

“Oppa, turunkan sedikit badanmu, aku mau memasangkan dasi,” kata Hamun yang sangat sengaja mengabaikan candaanku tadi. Hamun kalau sudah serius sungguh sangat tidak seru! Hahaha.

“Nice, sudah rapi. Tinggal tunggu eonni datang dengan aksesoris lain,” katanya setelah ia merasa baju dan dasiku sudah rapi.

“Terima kasih ya Hamun,” ujarku tulus. “Kau berusaha dengan keras hingga wajahmu tampak serius dari tadi, sekarang boleh aku melihat senyummu?” pintaku.

Kini Hamun tersenyum padaku. Astaga, bagaimana bisa dia sangat manis seperti ini? Tahan.. Tahan dirimu.. Banyak orang.. Jangan menciumnya di sini Lee Donghae!

“Mianhe ya oppa. Aku terlalu fokus dari tadi,” katanya. “Ah, ya, aku ingat belum jawab pertanyaan oppa,”

“Yang mana?”

“Aku… Tidak tergoda dengan tubuh oppa. Maaf ya,” jawabnya.

What…? Kalau tubuhku tidak menggoda, bagaimana caraku menarik perhatiannya?! Akh.. Malang sekali nasibmu Donghae. Tak memungkiri, aku terlalu kaget dengan jawabannya sampai tidak dapat mengontrol ekspresiku. Hamun pasti bisa melihat gurat kecewa di wajahku.

Tiba-tiba, dasiku ditarik olehnya. Membuat wajah kami makin dekat satu sama lain sampai akhirnya bibirku bertemu dengan miliknya. Kecupan singkat namun sarat ketulusan.

“Tapi.. melihatmu berusaha maksimal untuk ELF sampai kesakitan dan bercucuran keringat seperti ini… Membuat aku yakin kalau aku jatuh cinta pada pria yang tepat. Kau sangat mempesona sampai aku tak tahan ingin menciummu dari tadi.” ucapnya sambil mengusap keringat di wajahku.

Aku menghentikan tangannya. Ingin menciumnya lagi. Tak bisa aku tahan. Mianhe Hamun.

“Akh, mianhe Donghae ssi, Hamun ssi,” kata coordi noona yang membuat Hamun langsung menarik tangannya dari genggamanku. Wajah Hamun sangat merah. Salah tingkahnya membuatnya memukul lenganku pelan, “Oppa sih! Jangan cium-cium aku kalau di tempat ramai seperti i-,”

“Yaa, Kang Hamun, kau duluan yang menci-” ucapanku tak bisa kulengkapi karena Hamun langsung menutup mulutku dengan tangannya.

“Ah, eo-eonni, sudah datang rupanya? Aku serahkan sisanya ke eonni ya. O-oke? Aku pergi dulu ya eonni,” kata Hamun gelagapan tanpa berani menatap stylistku.

Setelah Hamun pergi, stylistku memberikan senyuman usil sembari memasangkan aksesoris-aksesoris yang harus kupakai. “Mianhe, aku mengganggu kalian,”

Aku tertawa terbahak-bahak, “Ani, aku justru berterima kasih pada noona. Kalau noona tidak datang… Haa… Entah bagaimana jadinya rupa Hamun. Mungkin penuh dengan lipstiknya yang belepotan hahahaha.”

“Heuh, dasar pria kasmaran,” ujar Kyuhyun yang entah sejak kapan sudah mendengar pembicaraanku dengan stylist noona.

“Yaa, maknae tidak sopan. Jangan mencuri dengan pembicaraan orang lain,” sahutku sedikit kesal dan ingin menutupi rasa malu.

“Jangan kesal begitu. Kau akan sangat berterima kasih padaku,” ujarnya. Begitu Kyuhyun pergi, aku menerima notifikasi message di smartphoneku.

Dari Kyuhyun di group chat Super Junior. Sebuah video. Durasinya 2 menit.

Tapi.. melihatmu berusaha maksimal untuk ELF sampai kesakitan dan bercucuran keringat seperti ini… Membuat aku yakin kalau aku jatuh cinta pada pria yang tepat. Kau sangat mempesona aku tak tahan ingin menciummu dari tadi.

“YAAA Cho Kyuhyun!” seruku tak bisa menahan rasa maluku. Aku langsung melempar smartphoneku ke meja rias. Aku berdeham memberikan sinyal pada stylistku untuk berhenti tertawa.

“Sudah selesai. Masih ada sedikit waktu sebelum kau naik. Sana, berduaan dulu dengan Hamun. Boleh lanjutkan yang tadi,” kata stylistku yang jelas-jelas ingin mengangguku.

“Yaa noona!”

Begitu stylistku pergi, dengan terburu-buru aku langsung mengambil smarthoneku tadi. Mengabaikan ratusan chat dari memberku di group. Scroll terus ke atas sampai akhirnya aku ketemu video tadi.

Untung belum Kyuhyun hapus.

Aku tersenyum saat memutar video itu lagi. Jariku langsung sigap untuk mendownload video itu dan menyimpannya di folder khusus berisi kenangan aku dengan Hamun. “Aku akan pakai ini untuk menganggu Hamun nanti, hihihihi.”

END

2 thoughts on “She Got My Back

    1. Kyaaaaa kak indah minah eonniii apa kabarrr?
      kwkwkwkwkwkwkw aku juga mau bikin ff haemun lagii akhhh
      doakan supaya tangannya ga males ngetik ya kaak huahahahaha
      makasih uda kommen kak indaaahh

Leave a comment