Annyeong chingudeul onnideul dongsaengdeul! (งˆヮˆ)ง Hamun is back with new fanfiction hehe hope you miss me ^^
i got this inspiration from tumblr ^^
hope you guys enjoy this fanfiction ya ^^ your comments are love for me, so leave your comments here ya thank you so much reader! really love you all!
CAST: Park Jungsoo, Baek Hyunsoo
******
“Kau mau apa?” tanya pria ini pada gadis dihadapannya. Mereka bermain truth or dare. Dan baru saja pria itu mendapat giliran dare.
Bola mata gadis dihadapannya berputar, tampak sedang berpikir. Senyum misterius mengembang diwajah gadis itu. “Katakan, Park Jungsoo love Baek Hyunsoo. Together, forever, until the end of the time,” ujarnya.
Pria dihadapan gadis itu, Jungsoo atau yang sering dipanggil Leeteuk, kini tertegun. Sesungguhnya Jungsoo adalah pria yang lembut dan jujur. Ia mudah mengungkapkan isi hatinya atau berkata something sweet like that, but.. Jika dia berhadapan dengan gadis ini, Baek Hyunsoo, gadis yang paling ia cintai, lidahnya selalu terasa kelu. Darahnya selalu berdesir. Wajahnya selalu memerah. Ia merasa dirinya tak waras jika berdekatan dengan gadis itu.
“Ayo katakan,” kata Hyunsoo. Ia tahu apa yang Leeteuk rasakan dan ia menikmati kegugupan pria itu.
Keringat Leeteuk sudah mengalir. Ia mengalihkan matanya, kini hanya menatap dahan pohon yang ada di balik jendela kelasnya. Katanya terpatah-patah, “Park Jungsoo love Baek Hyunsoo. Together, forever, until the end of the time,”
Kini wajahnya sudah seperti tomat. Jantungnya berdetak abnormal. Dadanya sesak, ia lupa caranya bernafas karena yang ada didalam pikirannya hanya senyum Hyunsoo.
“Puas?” tanya Leeteuk setelah dapat mengendalikan perasaannya yang meluap-luap.
Gadis dihadapannya tersenyum sumringah. Ia bahagia mendengar kata-kata itu dari Leeteuk, kekasihnya.
“Ah! Kau juga harus tanda tangan ini,” Hyunsoo mengeluarkan 2 kertas kecil dari kantong seragamnya lalu menuliskan kata yang Leeteuk ucapkan tadi. Satu untuk dirinya dan satu untuk Leeteuk. “Tanda tangan,” perintahnya.
“Untuk?” Leeteuk terheran.
“Ini bukti perjanjian kita. Kalau kau berani selingkuh dibelakangku, kau akan masuk penjara,” ujar Hyunsoo dengan wajah yang pura-pura mengancam.
Leeteuk tertawa terbahak-bahak berkat gadis itu. Sangat konyol menurutnya. Tapi tetap saja ia menandatangani kertas itu. Actually, it’s ridiculous but brilliant.
Ia mengeluarkan bulpennya dan menandatangani surat kecil itu.
“Deal?” tanya Hyunsoo sambil mengangkat kelingkingnya.
Leeteuk tersenyum pasrah dan menautkan jari kelingkingnya dengan kelingking Hyunsoo, “Deal,”
“I really love you, Jungsoo,” gumam Hyunsoo sambil mengecup dahi Jungsoo.
Sudah terekam dalam kepala Leeteuk sejak kecupan itu berlabuh didahinya, hari perjanjian ini adalah salah satu hari bersejarah yang pantang untuk ia lupakan. Sesungguhnya, tanpa surat perjanjian seperti ini pun Leeteuk tak akan pernah meninggalkannya.
******
Continue reading “The Note” →