Posted in Donghae, Eric, Fan Fiction, Hangeng, Heechul, Henry, Hyukjae / Eunhyuk, Jungsoo / Leeteuk, Kang Hamun, Kang In, Kibum, Kyuhyun, Lee Donghae, One Shot, Ryeowook, Shindong, Shinhwa, Siwon, Song Hyejin, Sungmin, Super Girls, Super Junior, TOP, Yesung

Who is there?

“KYAAAA!!! EONNIDEUUUUUL!!!” teriak Hamun histeris begitu menyalakan lampu dan melihat seseorang tak dikenalnya membuka sebuah ruangan yang diketahuinya sebagai kamar leader Super Girls, Hyejin, yang sudah lama kosong.

Continue reading “Who is there?”

Posted in Donghae, Fan Fiction, Heechul, Henry, Hyukjae / Eunhyuk, Jungsoo / Leeteuk, Kang In, Key, Kibum, Kyuhyun, Ryeowook, Series, Shindong, Shinee, Siwon, Sungmin, Super Junior, Woobin, Yesung

SHIRT part 5

Annyeong yeorobun yang sudah mengikuti SHIRT dari part 1 sampai part terakhir ini. Semoga semua pada terhibur dan menyukainya. Jangan bosan-bosan ya untuk membaca ff di blog-blog ini…

Sekali lagi. Terima kasiiiiih…

—–

Jihyo berguling-guling di lantai melihat Key berlenggak lenggok dengan gaya perempuan lengkap dengan wig dan make-up. “Key! You’re so funny!! Kau cocok sekali!” Seru Jihyo sambil tertawa senang.

Key tertawa. “Hello sis. Bagaimana kalau kita ke salon? Kukuku sudah butuh perawatan. Lihat, sudah harus manicure lagi,” kata Key dengan suara ditinggikan dan kelakuan centil layaknya perempuan.

Jihyo tertawa semakin keras sampai memegangi perutnya yang sudah mulai sakit karena kebanyakan tertawa. “Aku membayangkan Minho yang memakainya, pasti lebih lucu lagi.”

“Itu tiada duanya. Kau lihat waktu dia, Kyuhyun hyung, Changmin hyung dan Suho meniru Something Girl’s Day? Aku tidak bisa berhenti tertawa melihatnya.”

“Iya, aku juga. Aku tidak tahan melihat Kyuhyun Oppa. Kami sampai bertengkar karena aku tidak bisa berhenti menertawakannya.”

Pintu tiba-tiba terbuka dan muncul Sungmin. “Jihyo, ikut aku sebentar. Key, pinjam Jihyo ya.”
Continue reading “SHIRT part 5”

Posted in Donghae, Fan Fiction, Heechul, Henry, Hyukjae / Eunhyuk, Jungsoo / Leeteuk, Kang In, Key, Kibum, Kyuhyun, Ryeowook, Series, Shindong, Shinee, Siwon, Sungmin, Super Junior, Woobin, Yesung

SHIRT part 1

Annyeong yeorobuuuun!

Author @gyumontic is back…

Hhhahhha… Aku punya ff baru…

Semoga pada suka. Enjoy!

—–

“Karena ini edisi spesial Super Junior. Aku harus bertanya satu hal kepada kalian. Hal yang sangat sangat dan sangat ingin diketahui oleh para ELF. Sebagai MC aku akan merasa gagal jika tidak bisa mendapatkan jawabannya,” ujar Yoo Jae Suk sebagai pemandu acara Happy Together 3.

Leeteuk, Heechul, Shindong dan Kangin tertawa keras-keras. Donghae, Siwon, Eunhyuk tersenyum. Kyuhyun, Sungmin dan Ryeowook terdiam bingung.

“Magnae.” Yoo Jae Suk memanggil Kyuhyun membuat Kyuhyun semakin bingung.

“N…Ne?” Sahut Kyuhyun.
Continue reading “SHIRT part 1”

Posted in Fan Fiction, Kibum, One Shot, Sequel, Super Junior

Impression

Author Rye back   Happy reading all! Hope you can comment and like it ^^  sequel from Rhetorical and The Way To Break Up 

IMPRESSION START!

Kim Kibum memasuki perpustakaan yang terletak di pinggir kota. Perpustakaan itu sudah sangat tua, tidak terlalu besar hanya sekitar 13 x 15 meter. Temboknya merupakan batu bata merah yang sudah usang dimakan usia. Di dalam perpustakaan itu terdapat meja kayu dan kursi plastik berwarna selaras. Tepat di tengah-tengah perpustakaan berdiri pilar besar yang dibagian atasnya terdapat jam kuno yang besar. Buku-buku tertata rapi di rak-rak berwarna raw sienna.

Entah mengapa ia bisa berada di perpustakaan ini. Mungkin karena dia frustasi sudah 4 bulan ini ia terus mencari seorang gadis bernama Park Sonrye. Tapi ia tidak pernah menemukannya. Ia menghentikan langkahnya ketika namanya dipanggil.

“Aku?” Tanyanya untuk memastikan.

Gadis penjaga receptionist itu mengangguk. “Ada seseorang yang menitipkan ini untukmu.” Gadis itu menjulurkan sebuah arloji antik dengan ornament indah.

Kibum kebingungan tapi tetap mengambil arloji itu. “Benar ini untukku?”

Gadis itu mengangguk yakin. “Choi Siwon, dia menitipkan ini padaku.”

“Choi Siwon? Aku rasa aku tak pernah punya kenalan dengan nama itu tapi terima kasih…. Siapa namamu?”

“Kang Hamun.”

“Oh Ok, Terimakasih Kang Hamun ssi.”

Kibum kembali berjalan dan matanya terhenti saat menatap gadis yang sedang duduk dan membaca. Ia mengambil sebuah buku dan duduk disebelah gadis itu tapi tampaknya gadis itu tak peduli dengan kehadirannya. Suatu impresi kuat tercipta saat ia melihat wajah gadis itu.

Ia melihat kearah Hp yang diletakan gadis itu begitu saja diatas meja. “Park Sonrye” bacanya saat ia melihat gantungan hp milik gadis itu. Matanya membesar sekali lagi ia memastikan apakah matanya tak salah liat. Sedetik kemudian senyumannya mengembang sangat lebar. Ia mengambil secarik kertas berwarna biru soft yang selalu dibawanya dan mulai menulis diatasnya.

Saat ia kembali melihat gadis itu, gadis itu sudah menangis, “Adakah seseorang yang terlahir untukku dan akan menemukanku?” Tanya gadis itu.

Impresinya semakin kuat saat ia mendengar kata-kata itu terucap dari gadis itu. Suatu dorongan keberanian muncul. Ia memeberikan gadis itu kertas yang baru saja ditulisnya.

‘My meaningless day will probably pass by… our unique love will probably be like it never existed… (Park Sonrye) 

then I found you Park Sonrye… your meaningless day will probably pass by… but our unique love will start from now on. (Kim Kibum)’

Continue reading “Impression”

Posted in Fan Fiction, Kibum, One Shot, Super Junior

Loving You

Onniedul, chingudeul, dongsaengdul, annyeoong ^^
Hamun is back with new fanfiction hehehe *akhirnya 🙂
ff ini cuma 5 halaman dan dibuat khusus buat Sonrye aka Herentia Soegiri.
terinspirasi dari *lagi-lagi* tumblr hehe
hope you guys enjoy this fanfiction ya ^^ your comments are love for me, so leave your comments here ya 🙂 thank you so much reader! really love you all! 😀

ps: reeen, hope you like it yaa 🙂 mianhe kalo kurang bagus T^T semangat ya reen buat sekolahnya! saranghaeee!! ♥

*****

‘Love is patient and kind. It’s not jealous or concieted or proud. It’s never rude or selfish. Love does not delight in evil but rejoices with the truth. Love is always ready to excuse, to trust, to hope, and to endure whatever comes. Amen,’

Aku tersenyum merenungi ayat yang baru kubaca. Pagi ini, Tuhan kembali mengingatkanku tentang kasih. Kasih yang tidak kusimpan untuk diriku sendiri, melainkan untuk dibagi kepada sesamaku.

Aku menutup Alkitabku lalu mengambil sebuah pigura yang ada di meja belajarku. Sebuah foto yang kuambil setahun yang lalu. Disana terdapat sosok pria yang sedang menggendong seorang anak kecil dipundaknya agar anak itu bisa mengambil balon yang tersangkut di pepohonan. Senyuman manis merekah dikedua wajah itu.

Nama pria itu Kim Kibum. Dulu ia adalah teman sekelasku. Terkenal karena sifatnya yang dingin. Tapi sejak saat itu, saat aku pertama kali melihat senyum diwajahnya, hatiku langsung terpaut padanya.

Kini, ia masih teman sekelasku, tapi ia juga kekasihku. Aku yang menembaknya. Aku tak perduli kata orang. Aku hanya tak mau membohongi diriku sendiri. Dan hasil dari keberanianku adalah ia menerimaku. Sudah 6 bulan kami berpacaran. Namun asal kau tahu, ia masih Kibum yang dingin seperti dulu. Kadang aku menyangsikan perasaannya, namun arti kasih yang kubaca pagi ini membuatku tersadar.

“Aku harus percaya pada Kibum,” sugestiku.

******
Continue reading “Loving You”

Posted in By Readers, Fan Fiction, Kibum, One Shot, Super Junior

We Do Not Belong Together by Estia Kim (Reader)

( The Other Side Of Suju ) We Do Not Belong Together  – KiRye Couple

Author                 : Estia Kim

Cast                   : Kim Kibum, Park Sonrye

Genre                  : Sad

Lenght                 : Oneshot

*****

Kring kring…

Kriiiiingg…

“ Yeoboseo?”

“ Yeoboseo?”

“ Nuguya?”

“ Ini aku. Kibum.”

Hening.

“ Bisa kita bertemu sebentar?”

“ Dimana Oppa?”

“ Kau dimana?”

“ Aku dikampus sekarang.”

“ Aku didepan kampusmu sekarang.”

“ Baik. Aku akan keluar sekarang.”

Seorang yeoja yang sedari tadi memperhatikan Phorsce hitam klasik mulai melangkah perlahan menghampirinya setelah memutuskan sambungan telpon dengan pemilik Phorsce itu. Langkah-langkahnya terasa berat menduga apa yang akan terjadi sekitar 30 menit lagi. Wajah sendunya sejak 3 minggu lalu berusaha diubahnya dengan wajah ceria seperti biasanya.
Continue reading “We Do Not Belong Together by Estia Kim (Reader)”

Posted in Donghae, Fan Fiction, Heechul, Hyukjae / Eunhyuk, Jungsoo / Leeteuk, Kibum, Kyuhyun, One Shot, Ryeowook, Shindong, Siwon, Sungmin, Super Junior, Yesung

Super Junior’s Everything Is ELF

Annyeong onniedeul, chingudeul, dongsaengdul! Hamun here! hehe
mianhata baru bisa nge-post ff skrng *soalnya emang baru ff ini aja yang jadi*
padahal aku pikirnya selama liburan ini bisa produktif bikin ff tapi nyatanya rata2 semua ffku cuma sampai 10 halaman terus ide untuk endingnya tiba-tiba nguap
ff ini terinspirasi dari liriknya From U jadi pas baca dengerin lagunya juga ya 🙂 ff ini menceritakan tentang Super Junior dan ELF. Lebih ke friendship not romance but hope you still read this ff 🙂
your comments are love for me, so leave your comment here ya 🙂
i’m so sorry kalo ffnya kurang bagus hiiikkss

enjoy reading! (งˆヮˆ)ง

*****

Seharusnya pagiku ini bisa setenang biasanya namun Sonrye menghancurkan angan-anganku. Begitu ia memasuki kelas, tanpa ia meletakkan tasnya terlebih dahulu, ia langsung menghampiriku. “HAMUN! LOOK AT THIS! LOOK AT THIS!” serunya dengan wajah yang sumringah dan mata yang membesar tanda kalau ia sedang excited. Ia sedang memamerkan sebuah album yang covernya bertuliskan Sexy, Free & Single.

“Apa itu?” tanyaku seadanya.

Sonrye menjitak kepalaku pelan, “Aish!” gerutunya.

“Yaa! Waeyo?!” tanyaku kesal. Dia cukup menjawab pertanyaanku, tak perlu sampai menjitakku, kan?

“Kau ini kemana saja, Hamun? Apa kau sedang tinggal dijaman purba? Oh, please, jaman kita ini adalah jaman SmartTV Hamun! Bahkan telivisi pun bisa digunakan internetan. Apa kau tak sungguh tak tahu album siapa ini?” ujar Sonrye tidak to the point.

“Aku tidak mengerti, Sonrye-ah. Memangnya itu album siapa?” tanyaku.

“SU-PER-JU-NI-OR,” eja Sonrye dengan memberikan penekanan pada tiap suku kata. “Jangan sampai kau berani berpura-pura kalau kau tak tahu tentang mereka,” ancam Sonrye.

Aku tertawa, “Hahaha, tentu saja. Aku akan memeriksa kupingku jika aku tak tahu tentang mereka padahal setiap jam, setiap detik, bahkan setiap saat yang kau ceritakan padaku adalah Super Junior mu itu,” ujarku.

“Lalu kenapa kau sudah heboh pagi-pagi seperti ini?” tanyaku lagi.

“Aku mau memamerkan Album ini padamu. Aku beli kemarin malam. And you know what?”

“What?” selaku yang membuat pipi Sonrye menggembung tanda ia kesal.

“Jangan memotongku saat berbicara!” protesnya yang hanya kutanggapi dengan tawa tanpa dosa.

“Ini album ke-6 mereka dan bahkan mereka sudah melewati kutukan itu!”

“Kutukan apa?” tanyaku kurang mengerti. Ah, kadang aku sendiri bertanya dalam hati, kenapa aku bisa tahan bersahabat dengan gadis ini padahal nyaris setiap saat aku tak begitu mengerti pembicaraannya yang selalu saja berbicara tentang Super Junior.

“Apa kau di rumah selalu belajar sampai hal seperti ini saja tidak tahu? Di dunia Entertainment Korea dikatakan bahwa Idol hanya bisa bertahan selama 5 tahun setelah mereka debut. Orang-orang menyebut itu sebagai kutukan,” jelas Sonrye yang kurespon dengan anggukan mengerti.

“Tapi Leeteuk..”

“Leeteuk siapa?” selaku.

“Leeteuk, leader Super Junior. Sudah keberapa kalinya kau bertanya hal ini?!” tanya Sonrye setengah geram yang tak begitu kuperdulikan. Aku hanya perlu mendengarkan dia bercerita tentang Super Junior maka semua rasa kesalnya juga akan hilang.

“Arraseo, jeongmal mianhe. Lalu leeteuk bilang apa?” tanyaku.

We’re going to continue on until the day that Pearl Sapphire Blue balloons cover the entire world. Leeteuk juga pernah berkata ‘As you live, there isn’t always forever but the word Super Junior is what i want to keep protecting forever,”

Sebagian dari hatiku mencelos mendengar perkataan Sonrye. Meskipun aku tak menyukai dan tidak membenci Super Junior, dari kata-kata yang baru saja kudengar dari Sonrye tersirat sebuah ketulusan. Sesuatu yang tak pernah kutemukan pada boyband atau girlband selama ini, yang membuatku tak begitu tertarik dengan boyband atau girlband jaman sekarang.

“Tapi Leeteuk pernah berkata seperti itu dan ia menepatinya. Semua ELF percaya pada janji Leeteuk dan album ini menjadi salah satu bukti kalau mereka bisa melewati kutukan itu,” jelas Sonrye sambil tersenyum-senyum sendiri.

“Kenapa kau sering tersenyum-senyum sendiri saat membicarakan mereka, Sonrye?” tanyaku heran.

“Jeongmalyo? Aku senyum-senyum sendiri?” tanya Sonrye balik lalu ia tertawa sesaat. “Mianhe, you know i always like this because of them. But yeah, i love it. I love the way they make me like an idiot just by think about them,” jawab Sonrye. Hatiku lagi-lagi mencelos. Jawaban yang Sonrye lontarkan menyiratkan bahwa antara Super Junior dan fansnya, ELF, terdapat sebuah ikatan yang kuat.

“Apa yang membuatmu menyukai mereka?” tanyaku penasaran.

“Awalnya aku hanya menyukai satu lagu mereka. Aku mulai menonton Music Video mereka. Wajah mereka yang tampan menarik perhatianku untuk menonton variety show mereka, Exploration Hmuan Body. Dari situ aku dapat melihat sisi lain dari mereka yang sangat berbeda dari image di music video. Mereka tak terlihat cool malah terkesan ceria dan sederhana namun hal itulah aku memutuskan untuk menjadi seorang ELF. Aku menyukai kesederhanaan, keceriaan, dan kekompakan mereka. Namun semakin lama aku mengetahui tentang mereka, aku semakin jatuh cinta pada Super Junior,”

“Even they don’t have magnificence MVs but is able to gain 51 Million views. They don’t have gorgeous performance attires but is the Champion in Music Chart for over 100 weeks. They are addressed as the Korea’s Brand by the BBC eventhough PC didn’t say that they’re the National Icon. They did not debut in Japan officially but they could easily attract 11Million of fans in SS4 Japan. They’re not flower boys who are still in their early 20s but they are the Legend of K-Pop. The officials did not announce their gratitude but they bowed 106 times in their SuperShow. They are Super Junior and i’m deep in love with them,” jawab Sonrye.

Aku terdiam. Aku tak tahu harus berkata apa. Aku terlalu takjub pada Sonrye juga pada Super Junior apalagi setelah mendengar fakta tentang mereka tadi. Jika aku tidak mengenal Sonrye, aku pasti berkata bahwa Sonrye berlebihan. Namun Sonrye bukan tipe gadis yang suka melebih-lebihkan segala sesuatu. Aku sangat mengenalnya, karena itulah aku dapat merasakan ketulusan dari dalam dirinya saat ia bercerita tentang Super Junior.

****** Continue reading “Super Junior’s Everything Is ELF”

Posted in Fan Fiction, Kibum, One Shot

My Happiness In You

Annyeong chingudeul!
Who miss Kim Kibum?
Kekeke sebenarnya ff ini sudah pernah dipost di fbku.
Waktu itu aku bikin ff ini buat ulang tahunnya Herentia Soegiri (setahun yang lalu).
Tapi pas baca ff ini lagi *yg di fb*, ternyata gaya tulisanku msh jelek bgt.
Makanya aku bikin ulang ff dengan ide cerita yang sama tapi gaya penulisan yang beda dan ada beberapa perubahan plot juga.

Tapi ide ini datangnya dari komik dengan judul yang sama, jadi ceritanya juga agak mirip.
tapi aku berusaha sebisa mungkin untuk ga sama persis dengan komiknya tapi jadinya malah agak aneh gini. jeongmal mianheyo~ Hope you enjoy it!

Your commments are love for me, leave ur comments here ya ^^

by: Hamun

*****

“Kenapa kau selalu membuat kita harus terburu-buru dipagi hari, Sonrye?” tanya gadis yang sedang sibuk membenahi dasi Sonrye. Suaranya datar tanpa emosi tapi aura tubuhnya kental dengan kekesalan. Sonrye menyadari kesalahannya sehingga ia tak memberi bantahan. Ia hanya bisa menyengir dengan wajah polosnya sambil melanjutkan proses pencernaan mekanik yang terjadi di mulutnya.

“Sudah beres,” ujar gadis itu lagi setelah dasi Sonrye terikat dengan rapi.

“Gomawo, Hamun sayang,” balas Sonrye dengan aksen aegyo. Hamun tersenyum kecil karena hal itu.

Hamun segera mengambil tasnya dan memberikan tas yang lain kepada Sonrye. “Makan sambil berlari saja. Aku tak mau kita dihukum lagi karenamu. Kajja,” ujar Hamun dan berlalu lebih dulu.

Tentu saja ide Hamun tidak bagus untuk pencernaan Sonrye. Roti yang tinggal sepertiga ukuran aslinya langsung habis dalam sekali lahap. Ia segera mencari air untuk membantu mendorong makanan itu melewati kerongkongannya. “Yaa! Hamun ah! Tunggu!” teriak Sonrye setelah yakin semua makanannya sudah mendarat di lambung.

…..

Derap langkah kaki yang memburu menjadi bukti kalau kedua gadis ini sedang terburu-buru. Hamun memimpin 3 meter di depan Sonrye karena Sonrye tidak suka olahraga terutama berlari. Benar saja, Sonrye tiba-tiba terjerembab di tanah.

“Auw!” gerak reflek yang terjadi dalam susunan saraf Sonrye membuat mulutnya berteriak. Teriakan itu yang membuat Hamun akhirnya menyadari kalau Sonrye terjatuh.

Hamun menoleh kebelakang dan mendapati Sonrye nyaris menangis kesakitan karena luka di lututnya. Tanpa memperdulikan kalau dirinya akan telat, atau dirinya akan dihukum, atau mungkin imejnya sebagai murid teladan akan luntur, tanpa keraguan gadis itu menghampiri Sonrye.

“Ceroboh itu boleh, tapi terlalu ceroboh itu bahaya, Sonrye,” kata Hamun sambil membantu Sonrye untuk berdiri. Hamun juga memapah Sonrye untuk berjalan.

“Hamun, tinggalkan saja aku. Aku bisa menelepon taksi untuk mengantarku pulang. Kau bisa sangat telat nanti. Kau akan dihukum juga citramu sebagai murid teladan akan luntur,” ujar Sonrye yang kalut akan rasa bersalah pada Hamun.

Mendengar hal itu membuat Hamun tersenyum. Kepedulian Sonrye pada dirinya yang membuat Hamun tak memperdulikan lagi imejnya sebagai murid teladan. “Bukankah ini seperti deja vu?” timpal Hamun.

“Kau ingat kejadian di hari meninggalnya kedua orang tuaku? Aku pura-pura kuat namun hanya kau yang menyadari. Kau berkata padaku kalau dirimu akan menggantikan posisi ibuku agar aku tak kesepian. Saat itu aku adalah anak kecil sombong yang sok kuat. Aku memintamu untuk menggedongku dengan piggy back karena ibuku selalu melakukan hal itu padaku. Dengan sedikit keraguan, kau membulatkan tekadmu. Berulang kali kau terjatuh, tapi kau langsung bangkit. Bukan hal mudah bagi anak usia 7 tahun untuk menggendong teman sebayanya. Namun tekad yang teguh itu berhasil meluluhkan hatiku,” cerita Hamun yang diakhiri dengan senyum simpul diwajah keduanya.

“Kau mau balas budi ceritanya?” tanya Sonrye menggoda Hamun.

“Tentu saja, kau sangat tahu aku tipe manusia yang tak suka ditolong,” balas Hamun.

“Cih, kau tak pernah berubah Hamun,” timpal Sonrye. Continue reading “My Happiness In You”

Posted in Fan Fiction, Kibum, One Shot, Siwon, Super Junior

A Love Letter

ANNYEONG CHINGUDEUL ^^

this ff created by Herentia Soegiri
edited by Hamun
original idea by herentia and me (a bit) ^^
Who miss kim kibum? kekekeke this ff dedicated to Kibum and Sonrye couple, also Siwon and Hamun :))

enjoy reading! (งˆヮˆ)ง

*****

Hari ini adalah hari pertama bagi para siswa baru di Mongsang High School. Lingkungan yang baru mengharuskan para siswa baru untuk segera beradaptasi. Dan cara yang paling efektif adalah dengan memiliki teman sebanyak-banyaknya baik teman seangkatan atau pun kakak kelas.

Untuk memperoleh teman yang banyak dalam waktu singkat, diperlukan sebuah image anak baik, seru, dan ramah. Jadi, sangat pantang bagi anak baru untuk membuat masalah di hari pertamanya sekolah, karena hal itu hanya akan menambah musuh.

Tapi sepertinya, konsep pemikiran seperti itu tidak berlaku untuk gadis ini.

“Kau tak mengucapkan ‘mianhe’?” tanya orang dihadapannya, tampaknya ia adalah seorang kakak kelas.

“Perlukah? Sedari tadi aku hanya diam disini dan sunbae yang berjalan kearahku tanpa melihat kedepan. Jadi, bukankah sunbae yang menabrakku?” balas gadis itu yang membuat gadis dihadapannya geram, tapi anehnya gadis yang geram itu langsung pergi meninggalkannya.

“Hamun ah, kenapa kau sudah membuat masalah di hari pertama kita?” tanya gadis lain yang sedari tadi berdiri disamping Hamun.

“Sonrye ah, aku memang tak salah. Jadi aku tak perlu meminta maaf. Dan bukan aku yang membuat masalah,” jelas Hamun. Sonrye menghela nafasnya, “Aku tak mengerti, kita kembar tapi sifat kita berbeda,”

Hamun tersenyum pada saudara kembarnya, “Walau pernah tumbuh bersama di satu rahim, kembar tetap saja merupakan individu yang berbeda. Justru dengan perbedaan karakter itulah, kita bisa saling mengisi,” ujar Hamun.

“Kau benar, baiklah. Aku pergi dulu, ada yang perlu kuambil,” ujar Sonrye lalu pergi meninggalkan Hamun sendirian di lapangan.

….

“Sonrye ah, bukan kah itu Hamun?” ujar teman Sonrye sambil menunjuk kearah Hamun. Sonrye mengalihkan perhatiannya dan mendapati Hamun sedang dikerubungi oleh beberapa sunbae. Sunbae yang menabrak Hamun ada diantara mereka.

Sonrye tak tahu percakapan apa yang terjadi disana, yang jelas, tiba-tiba saja salah seorang subae mengangkat tangannya dan hendak menampar Hamun.
Continue reading “A Love Letter”

Posted in Donghae, Fan Fiction, Heechul, Henry, Hyukjae / Eunhyuk, Jungsoo / Leeteuk, Kibum, Kyuhyun, Sequel, Series, Siwon, Sungmin, Super Junior, Yesung

SECOND (part 2 of 4)

Ready for the next part?
Yupp!!

Enjoy 🙂

.Kyuhyun POV.
“Sasa kenapa tiba-tiba tidak enak badan ya? Padahal tadi dia sangat sehat sampai menghajar habis kita semua saat main monopoli,” tanya Sungmin hyung padaku.
“Aku juga tidak tahu, hyung,” jawabku.
Aku tidak tahu kenapa Sasa tiba-tiba merasa tidak enak badan. Apa makanannya tidak cocok dengannya tapi rasanya tidak mungkin karena itu. Dia bahkan tidak mau aku antarkan ke kamarnya.
“Kamu kenapa masih diam di sini?” tanya Eeteuk hyung padaku. “Cepat susul Sasa dong. Kalau dia sakit beneran gimana?”
“Tapi kita kan ada meeting sebentar lagi, hyung,” sahutku.
“Jangan lama-lama kalau begitu. Sudah sana cek dulu keadaan Sasa,” kata Eeteuk hyung.
Setelah mendapat izin dari Eeteuk hyung, aku langsung menyusul Sasa ke kamarnya. Aku ingin mengetahui dengan pasti apa yang terjadi padanya. Continue reading “SECOND (part 2 of 4)”

Posted in Donghae, Fan Fiction, Heechul, Henry, Hyukjae / Eunhyuk, Jungsoo / Leeteuk, Kibum, Kyuhyun, Sequel, Series, Siwon, Sungmin, Super Junior, Yesung

SECOND (part 1 of 4)

Jadi ini adalah sequel dari series FIRST..
Yep, ff ini dibuat 2 tahun lalu. Maap kalo geje. Hahaha…

Cast : Super Junior
Dll 🙂

2 PART 1

Setahun sudah berlalu sejak kak Jason memutuskan untuk tidak melanjutkan hubunganku dengannya. Setahun juga telah berlalu sejak Kyuhyun Oppa menyatakan perasaannya padaku, yang belum aku jawab sampai saat ini.
Ini masih jam 6 pagi, saat ponselku berbunyi nyaring. Awalnya aku pikir itu adalah alarm yang memang aku setel untuk membangunkanku supaya tidak terlambat kuliah. Tapi lama-lama aku sadar itu bukan bunyi alarm tapi ada orang yang meneleponku.
“Haduuuh, siapa sih yang pagi-pagi gini telepon aku,” gerutuku kesal pada ponselku.
Aku mengangkat telepon tersebut, “Halo, siapa ini?”
“Halo, Sasa. Sudah bangun?” sahut orang yang meneleponku dengan santai.
“Kyuhyun Oppa!” seruku begitu aku mengenali suaranya. “Ada apa pagi-pagi meneleponku?”
“Hahahaha. Hanya ingin mengingatkanmu bahwa besok akan ada konser Super Junior di Jakarta.” Continue reading “SECOND (part 1 of 4)”

Posted in Fan Fiction, Kibum, One Shot, Siwon, Super Junior

Rhetorical

ENJOY READING! 🙂

This FF made by Park Sonrye a.k.a Herentia Soegiri 🙂

its already published in her blog: RHETORICAL ( u can ‘klik’ that link and comment there 🙂 )

BUT!

before u read this ff, better you go to the main story : The Way To Break Up <- RECOMMENDED!

*****

Rhetorical / Retoris artinya adalah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. Terkadang didunia ini ada banyak pertanyaan yang tidak bisa dijawab karena sebenarnya jawaban dari pertanyaan itu sudah diketahui. Atas dasar itu author menulis cerita ini. :)   Happy Reading

Main cast: Choi Siwon – Kang Hamun

Another : Kim Kibum- Park Sonrye

Rhetorical START!

Park Sonrye memasuki perpustakaan yang terletak di pinggir kota. Perpustakaan itu sudah sangat tua, tidak terlalu besar hanya sekitar 13x 15 meter. Temboknya merupakan batu bata merah yang sudah usang dimakan usia. Di dalam perpustakaan itu terdapat meja kayu dan kursi plastik berwarna selaras. Tepat di tengah-tengah perpustakaan berdiri pilar besar yang dibagian atasnya terdapat jam kuno yang besar. Buku-buku tertata rapi di rak-rak berwarna raw sienna.

Gadis itu berjalan ke rak bagian buku-buku kuno. Dia berjalan lebih dalam lalu kakinya terhenti saat melihat buku dengan cover berjudul ‘Rhetorical’. Ia mengambil buku itu dan membawanya ke meja-kursi terdekat. Ia membuka perlahan buku itu….

————————————————————-

‘Mata seindah pelangi setelah hujan

Bahkan tak seorang dewipun dapat mengganti

Dia bagaikan pusaran sinergi

Yang hanya dengan intuisi dapat mengerti

Sesuatu yang disebut retoris’ Continue reading “Rhetorical”