Posted in Fan Fiction, One Shot, Super Junior, Yesung

Bittersweet Confession

Annyeonghaseyo chingudeul, onnideul, dongsaengdeul 😀

i’m back with Kim Jongwoon fanfiction!! karena kebetulan lagi ada waktu akhirnya ff ini bisa terbuat 😀

hope you guys enjoy it ya 😀 leave your comments here ya 😀 your comment are love for me ^^

created by @Hamun for Hyesung couple ^^

nb : makasi ya kak selaa uda bantuin bikin ffnyaa ^^ hehehe

*******

Dia, pria itu, yang selalu duduk diam di perpustakaan kampus setelah jam kuliah selesai, adalah seorang pria tampan yang berkuliah di Universitas Seoul, Jurusan Management, Semester akhir. Namun sayang sekali ada beberapa sifat didalam dirinya yang membuat ketampanannya tak terpancar.

Bangku di pojok perpustakaan adalah teritorialnya. Kursi paling depan di kelas kuliahnya adalah teritorialnya. Jarak 3 meter didepannya, dibelakangnya, atau disampingnya saat ia berdiri atau berjalan juga teritorialnya. Teritorial artinya wilayah itu miliknya. Semua tahu hal itu meski tak pernah ada perjanjian tertulis yang pernah ia tanda tangani.

Tak ada seorang pun yang bisa masuk ke teritorialnya, menjangkaunya. Ah, salah, bukannya mereka tak bisa, tapi mereka tak mau. Tak ada yang sudi untuk mendekati pria itu, meskipun mereka akan dibayar jutaan won.

Tidak, tidak, dia bukan seseorang dengan penyakit menular yang mematikan. Dia juga bukan pasien sakit jiwa yang harus kau jauhi karena akan melukaimu. Dia hanya pria tampan biasa, yang sayangnya nerd, kuper, menutup diri dari dunia luar, suka menyendiri, dan memiliki aura aneh. Semua itu membuat orang lain tak mau mendekatinya.

Namun ia merasa fine dengan hal itu, karena ia merasa lebih baik jika tidak ada orang lain disekitarnya. Ia merasa aman, tentram, dan nyaman. Tak perlu merasakan traumanya semasa SMA dimana akhirnya ia menyadari kalau orang-orang yang bersikap ramah padanya, atau mau berteman dengannya, karena ia adalah penerus utama keluarga Kim. Kesendirian membuat pria itu, Kim Jongwoon, tak perlu melihat kemunafikan itu. Kepalsuan yang selalu tampak di sosialita itu. Menyebalkan.

*****
Continue reading “Bittersweet Confession”