Posted in Donghae, Fan Fiction, One Shot, Super Junior

Whisper

Annyeonghaseyo onnideul, chingudeul, dongsaengdeul!

this ff made by Herentia Soegiri and its already published in her blog  http://ryeverlastingfriend21.wordpress.com/ (you will find another great ff in there ^^)

cast :

Shim Johee

Lee Donghae

Lee Yeonhee

Lee Hyukjae

Cho Eunso

Whisper START

*****

Johee POV

Seorang laki-laki berdiri disana. Wajahnya samar karena sinar matahari terik. Dia diam tak bergerak, tak bergeming, dan menutup kedua matanya. Kedua bola mataku menyipit karena cahaya yang begitu terik. Terselip rasa penasaran yang besar. Dan perasaan itu membuncah saat setitik air mata mengalir di pipinya.

“Kau siapa?” tanyaku.

Diam.. Kini aku melihat wajahnya. Nafasku tertahan. Matanya teduh, hidungnya mancung, dan bibirnya tipis. Saat kubayangkan ia tersenyum… ‘manis sekali’. Ku mantapkan hatiku untuk melihatnya lebih dekat. Saat aku sampai di hadapannya, ku sentuh pipinya… lembut.

Ia maju selangkah…. Lalu berbisik tepat di samping kupingku, “Lee Donghae,”.

Seluruh saraf tak dapat bekerja saat suara manis itu masuk melalui telingaku. Aku, Shim Johee, telah jatuh hati pada seorang pria bernama….

“Lee Donghae,”

:::

“Kalian bukan lagi anak SD! Pelajaran Hafalan saja tidak bisa! Lebih baik kalian kembali jadi anak SMA!” Park Sem berdiri sambil membuka kamus tebalnya. “Sekali lagi kutanya, siapa nama Sekjen PBB yang berasal dari Korea Selatan?”

Ruang kelas itu tetap sunyi hingga salah seorang murid mengucapkan… “Lee Donghae,”

Park Sem melebarkan matanya “Siapa katamu?”

“Lee Donghae,”

Kini semua orang menatap gadis yang berani menyebut nama ‘Lee Donghae’ sampai dua kali dalam pelajaran Park Sem. Kali ini bukan hanya Park Sem yang melebarkan matanya tapi setiap murid yang ada disana. Siapa yang sangka murid terbaik di Universitas ini berani tidur di kelas?

“SHIM JOHEE!!!!”

Johee membuka matanya perlahan dan mengangkat wajahnya.  Seorang laki-laki berdiri dihadapannya sambil membawa buku setebal kamus. Memandangnya dengan tatapan tajam seakan ingin membunuh kehormatannya. Johee langsung bangkit berdiri dan menunduk.

“Siapa nama Sekjen PBB asal Korea Selatan?”

“Ban Kimoon Kyosunim,” jawab Johee dengan sempurna.

Park Sem langsung berdeham dan berjalan kembali ke mejanya. “Baiklah, cukup sampai disini pelajaran hari ini.”

Johee menghela napas dan segera duduk kembali di kursinya.

“Kau lihat tadi? Park Sem kehilangan kata-katanya! Kau lihat bagaimana dia membalikkan badannya? Aigo! Kalau aku jadi kau, aku pasti akan bangga sekali berhasil membuatnya jadi seperti itu!”

Johee langsung memutar kepalanya and melihat kearah temannya. “Lee Yeonhee..”

“Oh, okay!” Yeonhee langsung menutup mulutnya rapat-rapat, tapi tak sampai 3 detik ia kembali berbicara, “Lee Donghae itu siapa?”

Johee langsung melihat Yeonhee, “Darimana kau tahu nama itu?”

“Kau menyebutnya saat tidur tadi,”

“Aku? Tidur?” tanya Johee sambil menunjuk dirinya sendiri.

Yeonhee mengangguk mantap. Dia ikut bingung saat melihat temannya kebingungan. “Tadi bahkan kau menyebutnya dua kali.”

Johee menatap kedua mata Yeonhee, gadis itu tidak berbohong. Johee berusaha menenangkan pikirannya. Sedetik kemudian ia teringat ia hanya bermimpi. “Aah..”

“Jangan-jangan.. Kau bermimpi seorang laki-laki namanya Lee Donghae? Kau jatuh cinta padanya?”

“Bagaimana kau bisa tahu?”

“Ya ampun! Bagaimana tampangnya? Apa dia tampan?”

Tanpa sadar Johee mulai membayangkan wajah pria itu lalu mengangguk.

Yeonhee langsung menepukkan kedua tangannya. “Ramalan nenek itu benar! Dia benar-benar peramal!”

“Ya Lee Yeonhee! Apa yang sedang kau bicarakan?”

“Kau menolong seorang nenek minggu lalu. Kau ingat, kan? Lalu dia bilang kau akan bermimpi tentang pasanganmu kelak,” Yeonhee terlihat begitu semangat, bahkan matanya sudah berbinar-binar dan bibirnya melengkung. “Ya Tuhan! Harusnya aku minta ia meramalku juga!”

“Halmoni bilang begitu?”

Lagi-lagi Yeonhee mengangguk.

Senyum Johee langsung melebar. “Assa! Yeonhee aku akan mentraktirmu eskrim sekarang!”

Continue reading “Whisper”

Posted in Fan Fiction, One Shot, Sequel, Siwon, Super Junior

My World Is Full With You

Annyeonghaseyo chingudeul, onnideul, dongsaengdul 🙂

This ff is sequel of My Happiness In you =) for SiMun couple :3

Actually, aku bikinnya sudah lama cuma baru sempet edit sekarang dan dipost skrng. So, enjoy this story ya ^^ hope you like it ya (งˆヮˆ)ง

oia, Siwon disini kerjanya sebagai aktor, model, dan yang berhubungan sengan dunia entertainment ya. soalnya kayaknya belum aku jelasin di cerita yang Sonrye-Kibum kemarin ^^

Happy Reading! by: Hamun (งˆヮˆ)ง

*****

“Jadi, apa jawabanmu Hamun?” tanya pemuda tampan yang berjalan disamping Hamun.

“Jawaban apa maksudmu, Choi Siwon sshi?” tanya Hamun. Tentu saja ia hanya berpura-pura lupa. Hamun tak akan mungkin bisa melupakan kata ‘Saranghae. Kau mau menjadi pacarku?’ yang selalu terucap dari pria itu setiap melihat wajah Hamun.

Pria yang bernama Siwon itu menghentikan langkahnya. Ia menahan langkah Hamun dengan menarik lengan Hamun. “Apa kau sudah berubah pikiran? Kau mau menjadi pacarku?” tanyanya sekali lagi. Matanya menatap lekat Hamun tanpa keraguan. Yang ada hanya kejujuran dan ketulusan.

“Tidak,” jawab Hamun lugas namun bukan jawaban itu yang Siwon inginkan.

“Kenapa?” tanya Siwon menuntut penjelasan.

“Tentu saja karena aku masih waras. Apakah logis seorang gadis SMA biasa sepertiku berpacaran dengan aktor terkenal sepertimu? Para penggemarmu tak akan bisa menerima hal itu. Aku tak ingin memiliki anti-fans. Lagi pula, kita baru bertemu sebulan yang lalu,” balas Hamun. Tanpa memperdulikan Siwon yang sudah mematung berkat jawabannya, Hamun segera menepis tangan itu dan pergi meninggalkannya.

Kibum dan Sonrye yang berdiri dibelakang mereka sedari tadi,  hanya bisa menyembunyikan keprihatinannya dalam hati. Sonrye menghampiri Siwon dan menepuk pundaknya. “Oppa, bersabarlah. Hamun memang seperti itu. Kalau kau menyerah sekarang, berarti kau tak benar-benar mencintai Hamun. Dan aku tak akan membiarkan pria seperti itu berkeliaran disekitar Hamun,” ujar Sonrye yang sedari tadi melihat ‘insiden penolakan’ tersebut.

“Kau ini sebenarnya ingin mendukungku atau malah menjatuhkan mentalku, Sonrye?” tanya Siwon setengah bercanda.

“Aku hanya memberikan kritik yang membangun. Itu lebih baik daripada hanya sekedar saran,” timpal Sonrye.

“Kami akan membantumu, hyung,” sahut Kibum yang Sonrye tanggapi dengan anggukan tanda ia setuju.

Siwon terdiam, berpikir sesaat. “Kalian benar. Aku bukan pria yang gentle jika menyerah karena 3 kali ditolak,” guman Siwon yang ia tunjukan pada dirinya sendiri.

*****

“Sonrye, ppali,” ujar Hamun sambil mengetok pintu kamar Sonrye.

“Tunggu, aku hanya perlu menyusun bukuku,” sahut orang didalam sana.

Hamun tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya menghela nafas panjang dan berdiam diri sambil menunggu Sonrye. Tiba-tiba ringtone ponselnya berbunyi. Sesuatu yang sangat jarang terjadi di pagi hari.

Hamun membuka ponselnya. Ia cukup kaget melihat nama si pengirim pesan itu.

From : 987-878-xxx

“Selamat pagi. Kau sudah siap untuk ke sekolah? Hwaiting Park Hamun! —Choi Siwon *Simpan nomorku ^^*”

Itulah pesan yang tertulis disana. Tanpa membalas, atau menyimpan nomor itu, Hamun langsung menutup ponselnya. Bertepatan dengan ponselnya ditutup, Sonrye keluar dari kamarnya.

“Kau memberitahu nomorku pada Siwon?” tanya Hamun tanpa basa-basi.

Tanpa menunggu jawaban Sonrye, Hamun sudah bisa menyimpulkan kalau memang Sonrye yang memberi tahu nomornya pada Siwon. Hamun sangat mengenal Sonrye. Hanya dari gelagatnya saja, Hamun sudah bisa tahu apa Sonrye berbohong atau tidak.

“Baiklah, tak perlu kau jawab. Aku sudah tahu jawabannya. Kali ini aku maafkan,” putus Hamun yang tak mau memperpanjang masalah ini.

“Lalu Hamun, apa kau sudah membalas sms Siwon oppa?” tanya Sonrye.

“Untuk apa aku membalasnya? Aku tak ingin memberikan harapan padanya. Lebih baik begini daripada ia tersakiti nanti,” balas Hamun sambil melanjutkan langkahnya.

Sonrye menatap punggung Hamun iba. “Apa kau tak bisa membuka hatimu untuknya?” tanya Sonrye lirih. Pertanyaan itu membuat langkah Hamun terhenti.

“I’m prefer alone,” jawabnya dingin. Hamun berlalu lebih dulu, meninggalkan Sonrye yang masih diam ditempatnya sambil menatap punggung Hamun lirih. Rasa kasihan dan bersalah bercampur dihati Sonrye. Ia sangat mengenal Hamun. Ia tahu apa yang membuat Hamun begitu menutup hatinya, tapi ia tak tahu harus berbuat apa.

“Semoga Siwon oppa berhasil mengubahnya,” gumamnya. Hanya Siwon harapannya sekarang.

***** Continue reading “My World Is Full With You”

Posted in Uncategorized

Announcement For All reader

Annyeonghaseyo onnideul, chingudeul, dongsaengdeul 🙂

Hamun here! 🙂 hehehe saya mau memberitahu 2 pengumuman disini. Firstly, announce-nya buat para reader yang mau ffnya dipublish and secondly is about request-me-request ff ^^

tapi sebelumnya, saya habis ini bakal naik kelas 3, jadi mungkin saya bakal makin jarang nulis ff *hiks* soalnya pasti bakalan sibuk dan otak juga bakal ngadat soal ide. berhubung author yang lain juga lagi sibuk-sibuknya kerja jadi kayaknya blog ini akan menyepi *?*

Oke now, buat reader yang mau ffnya dipublish jangan khawatir. FF kalian bisa tetap kami publish kok, yang penting sesuai sama syaratnya *No offence ya -mau kirim ff aja pakai syarat segala- tapi ini biar ff yang dikirim nanti juga enak dibaca sama reader lainnya*

Syarat utamanya : Reader yang pernah meninggalkan jejak di blog ini (minimal 15 comments)

Tema  : Bebas

Genre : Bebas (kecuali NC dan Yaoi)

Bahasa : Baku (tolong diperhatikan ya chingudeul. soalnya menurutku kebakuan bahasa juga mempengaruhi mood membaca *pengalaman pribadi*) kalau dicampur dengan sedikit bahasa inggris tak masalah. tapi tolong dengan sangat jangan pakai bahasa gaul atau tulisan yang YHjuHJJjKOoOoO (besar kecil gitu)

Main Cast :
– Namja : Bebas (tapi kalau bisa SUJU, BIGBANG, JYJ/DBSK yaaa)
– Yeoja  : fiktif / OC (ini juga tolong diperhatikan ya ^^ – OCnya boleh dari kalian sendiri atau yang ada disini: Hamun, Hyejin, Hyunah, Minah, Jihyo, Sonrye, Johee, Yeonhee-)

Supporting Cast : Bebas

Jenis : Bebas ( Oneshot, Drabble, atau Series *kalau Series, harus dikirim sampe tamat dulu ke admin baru akan kami post*)

Kirim ke  desmond_fabulousz4291@yahoo.com dalam bentuk ATTACHMENT docx or doc. Kalau sudah dikirim, konfirmasi melalui twitter ke  @gyumontic

Sebenarnya pengumuman ini uda ada pagesnya sendiri tapi karena ada beberapa author yang kirim ffnya tanpa persyaratan diatas makanya saya posting lagi biar author yang ngrasa ‘ffku kok ga dipublish-publish’ tahu alasan knp ffnya blm dipublish sampai sekarang.

Nah ini pengumuman yang kedua.

buat para reader yang merasa memiliki fantasi sangat tinggi, atau punya ide untuk bikin ff tapi males banget buat ngetik atau merealisasikan ffnya dalam bentuk tulisan, kalian bisa share ide teman-teman (idenya yang agak mendetail ya, jangan garis besarnya saja :)) melalui kommen dibawah postingan ini

Kalian bisa request siapa yang jadi main castnya. OCnya (untuk ff Siwon, Donghae, Kyuhyun, Eunhyuk, Kibum, Sungmin, pakai OC yang sudah ada disini ya ^^) tapi untuk yang lain OCnya terserah teman-teman ^^

Kalau sudah ada idenya, mungkin aku bisa sempetin untuk bikin ffnya di hari jumat-sabtu hehe

Sekian pengumuman dari admin =) makasi banyak ya atas perhatiannya 😀 semoga semuanya senang kekekeke

Enjoy our blog ^^

Posted in By Readers, Fan Fiction, Jungsoo / Leeteuk, One Shot, Super Junior

More Than One night Stand by Estia Kim (Reader)

( The Other Side Of SUJU ) MORE THAN ONE NIGHT STAND  – So.G Couple

CAST                      :               Park Jungso, Choi Ji-Na

Genre                   :               Romantic (maybe), GaJe, fantasy

Length                  :               One Shoot

Disclaimer           :               The Other Side Of SUJU – menguak atau berfantasy – dengan membalikan fakta-fakta tentang mereka hingga 180’.

Lagi-lagi saya membawa Songfict. Kali ini lagu yang beruntung adalah Cinta Satu Malam – Mellinda yang emang pas ma fantasy saya dan judul nya.

😀

# minta di gantung nich saya (-.-“)

Dan mohon maaf sebesar-besarnya atas fantasi “liar” saya ini. (^,^)

Bukan maksud hati menunjukan sisi “liar” mereka (?) tapi ini murni HANYA fantasi “liar” saya.

Jadi , NO BASH yaaaa ^^v

Please ……….. \~.~/

WARNING !!!!

BUAT YANG PUNYA BIAS DENGAN WAJAH “ALIM” SIAP-SIAP AJJA LIAT SISI “LIAR” NYA !!!

Kekekekekekeee 😉

……………………………………………………….

Seorang namja dengan kemeja putih, jas hitam dan celana hitam terlihat memasuki sebuah club malam paling terkenal di Vegas. 3 kancing kemeja nya yang memang sengaja dia buka membuat puluhan pasang mata – tentu saja cewek – menatap nya “liar”. Terpesona tentu saja.

Kacamata yang bertengger di hidung bangir nya, semakin menegaskan pesona nya yang tak terbantahkan. Aroma parfum mahal keluaran terbaru Channel membius setiap yeoja disekitarnya ketika dia berjalan mantab menuju meja bar dan mengambil salah satu tempat duduk yang tersedia.

Dengan angkuhnya, namja tadi melepas kacamata hitam nya. membiarkan mata elang nya men-scanning suasana club atau lebih tepatnya men-scanning “yeoja” yang sesuai dengan criteria nya – untuk malam ini.

Park Jungso.

Atau kalian biasa mengenalnya dengan nama Leeteuk.

Nama namja keren itu. Siapa yang tidak mengenalnya. Katai orang itu liar jika dia bilang “siapa itu Park Jungso / Leeteuk?”

Dia tidak perlu memusingkan berita yang akan keluar besok pagi di majalah. Karena toh sekarang dia di Vegas. Yaa tentu saja VEGAS yang itu. Meski banyak CCTV di semua penjuru club di kota kecil namun “besar” ini tetap saja tidak akan ada yang mengenalnya di sini.

Di Vegas semua orang terlihat sama. Semua orang terlihat keren, terlihat tampan, terlihat cantik dan terlihat menggoda. Kecuali kalau orang itu benar-benar masih “sadar” dan punya ingatan yang bagus, dia bisa membedakan atau bahkan mungkin mengenal beberapa selebritis yang menghabiskan waktu dan uangnya di Vegas.

“ American martini. One.”

Beberapa saat setelah bartender memberikan pesanan Leeteuk, seorang yeoja menghampirinya. Bukan. Bukan mau menggoda Uri Leader kok. Karena tempat sebelah Leeteuk satu-satunya tempat yang kosong jadi yaa yeoja itu mengambil tempat disana.

“ hai Jin. Long time not see you.” Kata bartender yang seolah sudah akrab dengan yeoja yang dia panggil Jin itu. Well.. memang begitu faktanya sih.

“yeah.. I’m little busy lately.” Yeoja dengan mini dress dark blue puls bling-bling serta bagian atas yang memamerkan pundak dan sebagian dadanya itu menjawab dengan senyum tipis nan menggodanya.

“ low alcohol?” Tanya bartender itu yang dijawab dengan anggukan kecil Jin.

Jin menumpukan kaki kanan ke kaki kirinya, mencondongkan tubuh nya dan menumpukan kedua siku nya untuk menopang dagunya. Cukup sensual untuk membuat mata para namja ingin menelanjanginya.

Tapi Jina sudah punya target nya malam ini. Dan mungkin target nya sudah tergoda sejak dia mengibaskan rambut wavy nya sebelum duduk disebelah Leeteuk.

“ are you Korean?” Leeteuk mencoba dengan pertanyaan standart.

“ Ne.” Jina menjawab dengan senyum mautnya.

“ aku tak menyangka bertemu orang korea di tempat ini.” Aku tak perlu memberitahu kalian darimana Jungso a.k.a Leeteuk belajar senyum mautnya kan?

“ yeah… aku juga tak menyangka kau sudah berada disini setelah menyelesaikan konsermu beberapa jam yang lalu.”

“ kau tahu??” dahi Leeteuk membentuk lima lipatan, pertanda dia sedang heran.

“ well.. bagaimana kalau aku bilang kalau aku adalah elf.” Bisik Jina yang sudah berdiri didepan Leetuk dan mencondongkan badannya pada tubuh Leeteuk.

Samar Leeteuk mencium wangi parfum Jina yang begitu menggodanya.

“ jadi… apa yang dilakukan artis besar Korea di tempat ini?” Jina mulai melingkarkan lengan nya pada leher Leeteuk.

“ kau tahu dengan pasti apa yang aku cari disini Nona.” Jawab Leeteuk dengan senyum seduktif nya.

JIna a.k.a G.Na kembali ketempat duduknya setelah bartender menyelesaikan pesannanya. Dia menyesapnya perlahan dengan gaya yang begitu menggoda.

Yaaa… kalian benar. Yeoja itu adalah G.Na yang itu.

Dan kenapa Uri Leader tidak mengenalinya?

Jawabannya mudah. Karena beberapa bulan ini G.Na sibuk promo di Amrik. Jadinya yaa Leeteuk tidak mengenalinya. Apalagi dengan dress dan tingkah G.Na, makin membuat Leader dengan julukan Angel Without Wing ini semakin lupa diri (?)

Continue reading “More Than One night Stand by Estia Kim (Reader)”

Posted in By Readers, Donghae, Fan Fiction, One Shot, Super Junior

Merindu by Estia Kim (reader)

( The Other side Of SUJU ) Merindu – HaeHee Couple

Author                  :               Estia Kim

Cast                       :               Lee Donghae, Shin Johee

Genre                   :               Romantic, a Little Sad Story, GJ

Length                  :               One Shoot

Disclaimer           :               The Other Side Of SUJU – menguak atau berfantasy – dengan membalikan fakta-fakta tentang mereka hingga 180’.

Mari kita buat seorang Lee Donghae bertahan dengan 1 wanita. Buang jauh-jauh sikap dan sifat Casanova nya itu. Akan saya buat dia sedikit nyesek.

Kekekeekeee

#evil laugh bareng Kyu-Pa 😉

Enjoy reading Chingu-ya J

………………………………………..

Kulangkahkan kakiku menyusuri apartemen lamaku. Sudah lebih dari 3 tahun tidak aku tempati. Ada banyak kenangan indah yang tidak bisa atau lebih tepatnya tidak boleh aku lupakan.

Mataku menatap nanar 2 pasang sandal rumah berwarna biru dan ungu. Biru untukku dan ungu untuknya. Dengan kaki gemetar aku pakai sandal biru itu. Setelah menyalakan lampu utama, sepasang toples cemilan yang masih terlantar dimeja depan TV menarik perhatianku.

_flashback_

“ Yakk.. Oppa, itu milikku?” teriak Johee padaku. Senang rasanya melihat wajah kesalnya. Dia tampak lebih manusiawi seperti ini daripada dia “kencan” dengan kertas-kertas desainnya.

“ aku juga ingin mencobanya Johee-ya.. Toh aku juga yang membelinyakan.” Biasanya aegyo yang aku curi dari Sungmin-hyung berhasil membuatnya blushing. And I did it.

“ Tsk.. terserah kau saJalah.” Dengan wajah cemberutnya dia ambil toples cemilanku dan mengganti-ganti channel Tv gak jelas. Dan jangan ketinggalan blushing manisnya.

Johee-ya kau membuatku tidak tahan tahu.

Cup ..

Ciuman pertamaku dipipi perawannya, berhadiahkan blushing parahnya yang menggemaskan.

_flashback Off_

Mataku memanas mengingat kenangan manis itu. Jemari ku mengelus pelan sisi sofa sebelah kanan yang biasa dia duduki.

Haaaa …..

Helaan nafas beratku keluar seraya dengan aku dongakan kepalaku pada sandaran sofa. Mencoba menahan airmataku agar tidak jatuh ( lagi ).

Perjalananku berlanjut kedapur, setelah mataku menangkap sepasang mug yang terabaikan dimeja makan saat aku menelengkan kepala dipunggung sofa yang aku duduki tadi.

Greekkk …

Aku duduk menatap sepasang Mug itu. Ungu untuk Johee dengan gambar Micky Mouse dan biru untukku dengan gambar Minnie Mouse. Mr. dan Mrs. Mouse adalah karekter favoritnya. Aku tersenyum kecil teringat saat kami mengunjungi gerai pembuatan desain Mug saat festival musim panas di Myeongdong.

Continue reading “Merindu by Estia Kim (reader)”

Posted in Fan Fiction, Heechul, Jungsoo / Leeteuk, One Shot, Super Junior

When A Man Fell In Love

Annyeong chingudeul onnideul dongsaengdeul! (งˆヮˆ)ง Hamun is back!!!
Mianhe karena akhir-akhir ini blog ini sepi ff hehe semua author lagi pada sibuk *aku juga sibuk UKK (╥﹏╥)*
niatnya mau bikin ff pas slesai ukk nanti tapi krn hari ini boleh nda belajar jd bisa bikin ff ini
ff ini dibuat dengan sudut pandang orang pertama pelaku sampingan *efek ulangan b.indo* krn ini pngalaman pertama, semoga nda bingung ya 🙂
i’m so sorry kalau ffnya kurang bagus, kondisi otak juga sedang tak bagus soalny hiks
okelah, enjoy reading ya chingu onni dongsaeng ^^ hope you like it ❤
your comments are love for me, so leave your comment here ya makasi chingu inni dongsaeng :))

Main cast : Kim Heechul, Park Jungsoo, Baek Hyunsoo

*****

Dari tempatku sekarang, aku dapat melihat seorang pria tampan berdiri dihadapan sebuah grand piano berwarna hitam legam yang tersedia di ruang seni universitas ini. Ia mulai merentangkan jemarinya diatas tuts piano itu. Sekilas, tampak keraguan diwajahnya namun akhirnya ia memutuskan untuk memainkan piano itu.

Dari kelincahan tangannya, sudah dapat dipastikan kalau dia adalah seorang master piano. Masalah teknik, rasanya tak ada yang perlu dikritisi lagi. Tapi mengapa permainannya seperti ini? Ini bukan perkara buruk atau bagus permainannya, namun ini mengenai feel yang terlarut dalam melodi yang ia mainkan. Penuh dengan kepedihan dan kesedihan. Diam-diam kutilik wajahnya, tatapan matanya sangat lirih namun air matanya tak mengalir. Mungkin bahkan air mata pun belum cukup untuk menggambarkan perasaannya.

“Leeteuk sshi!” seorang gadis baru saja melewatiku dan melesat masuk ke dalam ruangan itu. Kehadirannya membuat permainan pria itu terhenti. Pria yang dipanggil Leeteuk tadi menatap lekat gadis yang kini sedang berjalan menghampirinya.

“Mianhe Leeteuk sshi, aku telat. Jadi, kita mulai latihannya sekarang?” tanya gadis itu dengan senyum yang merekah diwajahnya.

Wajah Leeteuk yang menyedihkan kini berganti dengan senyuman. Ia mengangguk dan menggeser sedikit posisi duduknya agar gadis itu dapat duduk disebelahnya.

“Aku sudah latihan semalaman kemarin dan sudah menghafal setengah partitur ini,” ujar gadis itu berniat pamer pada Leeteuk.

Leeteuk yang melihat tingkah gadis itu hanya bisa tertawa kecil. Ia mengelus kepala si gadis, “Coba tunjukan padaku, Baek Hyunsoo,” tantangnya.

Dengan penuh keyakinan gadis itu mulai menekan tutsnya. Dari awal hingga pertengahan, Hyunsoo dapat bermain dengan baik namun di bar selanjutnya, gadis itu melakukan kesalahan. Gadis itu menghentikan permainannya. Ia kecewa dengan kesalahan yang ia buat sendiri. Bibirnya cemberut dan wajahnya mengekspresikan kekesalan.

Aku dapat melihat Leeteuk diam-diam tersenyum tanpa gadis itu ketahui. “Gwencana. Permainanmu sudah bagus. Sudah banyak kemajuan. Kau pasti berlatih sangat keras,” ujar Leeteuk menghiburnya.

Hyunsoo menghela nafas panjang. “Aku memang payah. Apa aku bisa menguasai lagu ini? Test Showcase Royal Piano dilaksanakan minggu depan dan akan dilihat oleh semua mahasiswa seni universitas ini, ah ditambah dengan beberapa produser dan musisi. Kurasa aku akan diusir dari panggung dipertengahan test jika permainanku seperti tadi,” ujar Hyunsoo lirih.

Lagi-lagi Leeteuk tersenyum, “Inikah Baek Hyunsoo yang aku kenal? Aku tahu, kau memang mahasiswi paling payah dijurusan seni musik ini. Banyak yang bilang kalau kau tak punya bakat musik sama sekali. Bahkan ada yang bilang kalau kau masuk kesini hanya karena keberuntungan,”

“Hey, hey, kau berniat menghiburku atau malah menghinaku Leeteuk sshi?”

“Aku belum selesai bicara,” ujar Leeteuk lembut. Mata Leeteuk kini menatap Hyunsoo lekat. “Itu Baek Hyunsoo yang tampak dari luar. Namun sebulan bersamamu membuat pandanganku berubah. Meski kau tak berbakat, kau pantang menyerah. Meski kau dihina, kau berusaha lebih keras dari yang lain. Meski kau gagal, kau akan bangkit kembali. Bukankah itu adalah Hyunsoo yang sesungguhnya?” ujarnya.

Kini wajah Hyunsoo kembali mengguratkan senyuman manisnya. Kurasa kata-kata Leeteuk tadi mampu membuat hati Hyunsoo tenang. Hyunsoo kembali menatap partitur itu dengan yakin.

“Kau benar. Aku pasti bisa, sudah ada Leeteuk yang membantuku berlatih selama ini. Aku tak akan membuatmu kecewa,” ujar Hyunsoo pada Leeteuk.

Aku melihat tangan Leeteuk hendak mengelus kepala Hyunsoo, sebagai simbol kalau ia mendukung Hyunsoo sepenuhnya. Namun tangan Leeteuk terhenti saat ia mendengar Hyunsoo berkata, “Aku harus bermain dengan baik agar aku dapat menyatakan perasaanku saat itu juga,”

Raut wajah Leeteuk kembali menyedihkan. Ia mengepalkan tangannya, kurasa untuk mengabaikan rasa sakit yang kembali berkecamuk di dadanya. Rasa sakit yang disebabkan oleh Baek Hyunsoo. Rasa sakit yang timbul karena Leeteuk sendiri tahu kalau kisah cintanya dengan Hyunsoo bertepuk sebelah tangan.

“Kau akan membantuku sampai aku benar-benar bisa kan, Leeteuk sshi?” tanya Hyunsoo sambil menatap intens mata Leeteuk.

Membantu Hyunsoo berlatih piano sama dengan Leeteuk membantu Hyunsoo untuk mengejar pria yang ia cintai. Tidak perlu munafik, Leeteuk tentu saja tak menyukai hal itu —kurasa aku juga tak akan menyukai ide itu jika berada diposisi Leeteuk— namun.. Oh Tuhan, tatapan itu kembali membuat Leeteuk tak berkutik. Tanpa berpikir panjang ia meng‘iya’kan pertanyaan Hyunsoo padahal sesungguhnya hal itu sangat berat ia lakukan.

“Kau memang yang terbaik,” jawab Hyunsoo.

Mereka mulai berlatih kembali. Saran dan kritik membangun diberikannya pada Hyunsoo. Sekitar 30 menit, akhirnya gadis itu keluar dari ruangan itu. “Leeteuk sshi, annyeong! Terima kasih sudah membantuku,” serunya.

Setelah gadis itu benar-benar pergi, kurasa kini kehadiranku sangat dibutuhkan Leeteuk. Ini saatnya aku menampakan diri. Berusaha menghibur sahabatku yang sedang pedih hatinya.

Continue reading “When A Man Fell In Love”